Sabtu, 05 Mei 2012

PEMILOS 2011-2012


PEMILOS 2011/2012

Hari ini adalah hari senam jantung bagi tiap calon ketua osis…
Yep tanggal 8 Oktober 2011, tepat dimana seluruh calon ketua osis berharap mendapatkan suara terbanyak.
Pemilihan calon ketua osis ini dilombakan se-kota Semarang. So, semua siswa diharapkan ikut berantusias dalam kegiatan tersebut yang dilaksanakan mirip ketika memilih Bupati, Presiden, atau DPR, yeah!! Contreng!
Pemilihan calon ketua osis atau yang biasa disebut Pemilos ini merupakan seleksi dari beberapa siswa/siswi yang telah diajukan oleh siswa/siswi/beberapa siswa, namun tentunya dalam pemilos ini mengutamakan syarat-syarat yang telah menjadi dasarnya.
Yaitu :
  1. Bagi calon ketua osis diwajibkan untuk memiliki 50 anak pendukung,
  2. memiliki visi-misi untuk menegakkan SMA,
  3. tidak untuk mengajukan diri sendiri, dalam arti calon ketua osis harus merupakan pengajuan dari pihak lain (bisa teman ataupun guru),
  4. setelah si calon ketua osis setuju, diharapkan untuk mengisi formulir yang besertakan visi-misi menjadi ketua osis, yang juga disertai foto osis 3X4,
syarat-syarat di atas merupakan ketentuan yang telah ditetapkan oleh pihak yang membuatnya.
Adapun beberapa persyaratan yang menjadi ketentuan, setelah calon ketua osis berhasil diseleksi (mereka) masih berada dalam lingkungan persyaratan, sebagai berikut:
1.       mereka diwajibkan memiliki 2 tim sukses, yang nantinya akan membantu calon ketua osis menuju awan kesuksesan.
2.       melakukan pidato per kelas,
3.       dan yang terakhir melakukan orasi atau pidato di atas panggung lapangan yang dilihat oleh beberapa siswa/siswi, dalam pidato ini para calon ketua osis menyampaikan visi dan misi menjadi calon ketua osis atau calos, (mereka) diperbolehkan menggunakan yell-yell atau nyanyian untuk meyakinkan dirinya di depan teman-teman, guru, wakasek, kepsek, ataupun pihak lainnya yang ada di lingkungan sekolah, namun tentunya berpidato, beryell-yell atau bernyanyi yang mutu dan sopan.
Berikut observasi oleh saya yang di lakukan di sekolahku tercinta, SMA N 10 Semarang.
Pagi itu pukul 06.50 aku langkahkan kaki dari gerbang sekolah menuju pintu masuk sekolah. Ku lihat sekitar terlihat beberapa wajah semangat sedang menyiapkan panggung TPS sebersih dan serapi mungkin. Ada sebagian yang menyapu, ada pula yang menyiapkan bilik-bilik meja. Mereka memakai seragam yang berbeda-beda.
Jam pertama, para siswa masuk ke kelasnya masing-masing, untuk mengikuti pelajaran pertama.
Pelajaran pertama kami diisi oleh Bp. Sindun Sudikan, beliau masuk ke kelas dengan memberikan motivasi. Beliau menjelaskan apa itu arti penjajahan, “penjajahan itu seperti babu, malah di bawahnya” jelas awalnya. Kemudian dilanjutkan oleh penjelasan berikutnya yang membuat api bara di jiwa.
Bel satu jam berbunyi, terlihat para panitia masuk dalam kelas dan memberi kertas undangan pemilos. Dengan ijin Bp. Guru, kami keluar dan siap mengikuti pencontrengan.
Berikut suasana TPS di SMA N 10 Semarang,
 


Terlihat dari gambar di atas para siswa mengantri di panasnya terik matahari untuk mendapatkan tempat duduk yang rindang.
Sebagian siswa tampak serius melihat papan putih besar yang ada di samping kanannya.
Di sekolah kami ada 4 calon ketua osis dua dipilih sebagai perwakilan anak laki-laki, dan dua diambil sebagai perwakilan siswi putri. Satu diantaranya diambil dari perwakilan kelas 11, dan sisanya perwakilan dari kelas 10.
Di dalam papan putih besar itu terdapat 4 foto calon ketua osis, dan cara pencontrengannya.
Setelah mengantri mereka menuju ke kursi yang disediakan untuk menunggu panggilan namanya. (seperti gambar di atas),
Setelah itu, panitia akan memanggil nama peserta satu persatu sesuai nomor urutnya. (seperti gambar di meja sebelah kiri), kemudian peserta juga akan mendapatkan pengarahan bagaimana menyontreng yang benar.
Yaitu:
  1. tidak memberi gambar atau coretan tambahan di foto calon ketua osis,
  2. menyontreng tidak boleh lebih dari batas kotak foto calon ketua osis,
  3. tidak boleh menyontreng di nomor calon ketua osis,
  4. harus menyontreng yang jelas di foto calon ketua osis yang akan dipilih.
Setelah dipanggil, panitia akan memberikan kertas yang berisi calon-calon ketua osis yang akan dipilih. Kemudian peserta diharuskan untuk menuju bilik suara yang telah disediakan (seperti gambar di atas).
Dalam pencontrengan siswa/siswi tidak boleh bertanya, dan tidak boleh berlama-lama, karena dikhawatirkan peserta mencoret-coret kertas.
Setelah selesai menyontreng, kertas tersebut dilipat seperti semula, dan dimasukkan ke dalam kotak suara yang telah disediakan. (seperti gambar di atas).
Setelah surat pemilihan dimasukkan ke dalam kotak suara, siswa/siswi menuju ke tempat selanjutnya untuk memberi tinta pada jari manis kirinya, sebagai tanda bahwa (mereka) telah mengikuti KPPS/ PEMILOS.
Untuk penjagaan TPS juga keamanannya telah dilaksanakan dengan baik, oleh panitia yang berseragam pramuka. Sebagai berikut:
Pemilos ini terlihat antusias yang dilaksanakan di belakang gedung SMA N 10 Semarang/ di tempat pakir siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar